Pages

Senin, 09 Juli 2012

Pengertian hujan dan jenis2nya


Pengertian Hujan
            Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan  terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.
            Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinyu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es, dan hujan gerimis atau kabut.
            Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinyu dalam tiga cara yang berbeda:
1.    Evaporasi / transpirasi adalah air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman dan sebagainya kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun dalam bentuk hujan, salju dan es.
2.    Infiltrasi / Perkolasi adalah air yang bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3.    Air permukaan adalah air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau, semakin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hiodrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

A. Jenis-jenis hujan berdasarkan pembentukannya
1.    Hujan Siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin yang berputar.
2.    Hujan Zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan angin pasar timur laut dengan angin pasar tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turuhlah hujan.
3.    Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan dimana suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Akibatnya, terjadi hujan di sekitar pegunungan.
4.    Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut Bidang Front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar Bidang Front inilah sering terjadi hujan lebat disebut hujan Frontal.
5.    Hujan Konvektif, terjadi bila udara basah naik ke atas pada ketinggian tertentu menyebabkan udara terkondensasi. Hujan yang jatuh biasanya berupa shower yang berasal dari jenis awan konveksi yaitu cumulus cumulonimbus.
6.    Hujan Muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena angin musim (angin muson). Penyebab terjadinya angina muson adalah karena ada pergerakan semu tahunan Matahari antara Garus balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi pada bulan Oktober sampai April. Sementara  di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus Muson inilah yang menyebabkan musim penghujan dan musim kemarau.

B. Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirannya :
·      Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
·      Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada di bawah 00 C.
·      Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya di bawah 00 C.
·      Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 00 C dengan diameter ±7 mm.

C. Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan :
·       Hujan kategori rendah,  ≤ 150  mm per bulan.
·       Hujan kategori rendah tinggi / lebat, >150 mm per bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar