NOAA
AVHRR SATELIT REMOTE SENSING PEMANTAU CUACA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada
tahun 1966, AS menempatkan ATS (Applications Technology Satellite) di orbit
lebih tinggi, yaitu orbit geostasioner, sekitar 35.800 kilometer di atas
ekuator. Itulah satelit pertama di orbit tersebut. Satelit itu bergerak sama
cepat dengan kecepatan rotasi Bumi sehingga dari bawah tampak seakan tak
bergerak (stasioner). Satelit ATS menghasilkan gambar hemisfer secara utuh.
Dari gambar bisa dilihat pergerakan awan dan proses terbentuknya badai di suatu
wilayah yang cukup luas. Pengembangan satelit memberikan sumbangan yang
sedemikian besar bagi dunia meteorologi. Ramalan cuaca menjadi lebih akurat,
sementara gambar atau foto cuaca juga mencakup area yang jauh lebih luas.
Satelit cuaca
adalah sejenis satelit buatan yang digunakan untuk
mengawasi cuaca
dan iklim
Bumi.
Satelit
meteorologikal melihat lebih banyak dari awan
dan sistem awan. Cahaya perkotaan, kebakaran,
polusi,
cahaya aurora,
badai pasir dan debu, tumpukan salju,
pemetaan es,
gelombang samudra,
pembuangan energi, dll juga merupakan informasi yang dikumpulkan oleh satelit
cuaca. Ada dua jenis tipe dasar satelit meteorologi: orbit geostationary
dan orbit polar.
1.Orbit Geostasioner
Orbit Geostasioner adalah orbit
geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (0° lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di
orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda
orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi.
Orbit ini sangat diminati oleh
operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan
televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya
dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.
Gambar
1.1 Orbit Geostasioner
2.Orbit Polar,
Orbit
Polar yaitu orbit satelit yang melintasi kutub.
Gambar 1.1 Orbit Polar
BAB
II
PROFIL SATELIT NOAA
Stasiun
bumi NOAA adalah satelit cuaca yang berorbit polar,Satelit NOAA beroperasi di
LAPAN, Jakarta mendeteksi seluruh permukaan bumi. Akibatnya sudut putar dan
arah orbitnya tidak sama dengan kecepatan dan arah putar bumi. Satelit NOAA
(National Oceanic Atmosferic Administration) beroperasi pada ketinggian 850 km
di atas permukaan bumi. Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi
ketiga milik ”National Oceanic and Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika
Serikat. Munculnya satelit ini untuk menggantikan generasi satelit sebelumnya,
seperti seri TIROS (Television and Infra Red Observation Sattelite, tahun
1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-1976).
Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi
sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam
24 jam (sehari semalam).
NOAA
merupakan satelit yang dapat diandalkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan fisik lautan/samudera dan atmosfer. Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6
(enam) sensor utama, yaitu :
1. AVHRR (Advanced Very High
Resolution Radiometer),
2.TOVS (Tiros Operational Vertical
Sonde), . HIRS (High Resolution Infrared
Sounder (bagian dari TOVS),
4. DCS (Data Collection System),
5. SEM (Space Environment Monitor),
6. SARSAT (Search And Rescue
Sattelite System).
Di antara 6 (enam) sensor utama di
atas, maka sensor yang relevan untuk pemantauan bumi adalah sensor AVHRR dengan
kemampuan memantau lima saluran yang dimulai dari saluran tampak (visible band)
sampai dengan saluran inframerah jauh (far infrared band). Periode untuk sekali
orbit bagi satelit NOAA adalah 102 menit, sehingga setiap hari mengasilkan
kurang lebih 14,1 orbit. Bilangan orbit yang tidak genap ini menyebabkan
sub-orbital track tidak berulang pada baris harian walaupun pada saat perekaman
data waktu lokalnya tidak berubah dalam satu lintang.
NOAA juga memiliki
piranti lunak yang dikenal sebagai NOM (NOAA Operation Manager) yang
dikembangkan oleh Environmental Sciences Department (ESD) di NRI (Natural
Resources Institute) yang berpusat di Inggris. Piranti lunak ini dirancang
untuk dapat mengatasi dan menyesuaikan masalah-masalah dalam sistem kalender
dan waktu pada komputer yang disebabkan oleh millenium bug. NOM merupakan
sistem yang berbeda dengan sistem-sistem yang sebelumnya, dimana sistem
operasinya berbasis Windows. Rancangan NOM dapat dipergunakan untuk :
• Menyediakan penggabungan data,
memudahkan pemakai atau operator, juga merupakan
alat operasional yang dapat menyaring data yang diterima oleh NOAA.
• NOM menyediakan fasilitas eksport data yang
umum dan sederhana sehingga dapat disesuaikan dengan piranti lunak yang
digunakan untuk Sistem Informasi geografis (SIG) dan pemrosesan citra. Dalam
pengoperasiannya, NOM bukan sistem yang digunakan sebagai alat penerima data
satelit NOAA, ataupun alat yang digunakan untuk aplikasi SIG, tetapi hanya
merupakan piranti lunak guna memproses data dari citra satelit NOAA, dengan
harapan dapat memberikan hasil atau out-put yang semakin baik.
Tabel 2.1 Karakteristik satelit NOAA-AVHRR
Dimensi
|
Tinggi
: 165 in (4,19m)
Diameter : 74 in (1,88m) Solar array area : 180,6 ft² (16,8 m²) |
Berat
|
4920
lbs (2231,7 kg)
|
Daya
(Hidup atau Mati)
|
879,9
W
|
Di
Desain Sampai
|
>
2 years
|
Orbit
|
Ketinggian:
870 km
Kemiringan: 98,856˚ Waktu Matahari Lokal : 13:40 |
Berat
Peralatan
|
982,5
lbs (445,6 kg)
|
Daya
Peralatan
|
450
W
|
Rata-rata
Waktu Matahari ketika Melewati Ekuator
|
Sekitar
14:00
|
Rata-rata
Ketinggian
|
870
km
|
Tabel 2.2 Karakteristik panjang gelombang
satelit NOAA-AVHRR
KARAKTERISTIK
PANJANG GELOMBANG SATELIT NOAA-AVHRR
|
|||
SALURAN
|
RESOLUSI
|
PANJANG
GELOMBANG (µm)
|
PENGGUNAAN
|
1
|
1.09
km
|
0.58-0.68
|
Pemetaan
awal dan permukaan siang hari
|
2
|
1.09
km
|
0.725-1.00
|
Batas
daratan dan perairan
|
3A
|
1.09
km
|
1.58-1.64
|
Deteksi
salju dan es
|
3B
|
1.09
km
|
3.55-3.93
|
Pemetaan
malam hari dan suhu permukaan laut
|
4
|
1.09
km
|
10.30-11.30
|
Pemetaan
malam hari dan suhu permukaan laut
|
5
|
1.09
km
|
11.50-12.50
|
Suhu
permukaan laut
|
2.1. KEGUNAAN SATELIT NOAA
Satelit
NOAA merupakan satelit cuaca yang berfungsi mengamati lingkungan dan cuaca.
Satelit ini dimiliki Departemen Perdagangan Amerika Serikat, diluncurkan oleh
National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan dioperasikan oleh
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Sekarang di atmosfer
Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA, yaitu NOAA-12, NOAA-14, NOAA-15,
NOAA-16 dan NOAA-17. Data AVHRR dari NOAA dapat diaplikasikan untuk
menganalisis parameter-parameter di bidang meteorologi, oseanografi, maupun
hidrologi.
Kombinasi
penggunaan beberapa saluran dari data AVHRR/NOAA dapat juga dimanfaatkan untuk
berbagai aplikasi, seperti pemantauan vegetasi, kebakaran hutan, ekstraksi data
albedo, ekstraksi data suhu permukaan laut dan suhu daratan, pertanian, liputan
awan maupun pendeteksian salju/es di permukaan bumi. Selain itu satelit NOAA
juga digunakan untuk memonitor kondisi tanaman di Amerika Serikat, pengaruh
banjir besar terhadap tanaman pertanian di Midwest pada tahun 1993 dan awal
musim dingin 1995, kekeringan parah di daerah gandum pada tahun 1996, dan
keterlambatan tanam pada tahun 1996 di sentra produksi gandum telah dimonitor
menggunakan data tersebut.
Saat
ini NOAA memiliki satelit seri terbaru yaitu NOAA-N dengan kode seri ATN
(Advanced Tiros-N) yang dibuat oleh Lockheed Martin Space Systems Company
(LMSSC). Satelit NOAA-N memiliki fungsi sebagai berikut :
• Alat untuk memonitor citra dan
menganalisa atmosfir bumi, dataran, awan, beserta radiasi bumi, ozon atmosfir,
penyebaran aerosol, suhu permukaan laut, dan suhu bertikal beserta profil air
troposfir dan stratosfir.
• Menganalisis proton dan electron
fluks di ketinggian orbit.
• Koleksi data dari subjek tujuan.
• Search and Rescue Satellite-Aided
Tracking (SARSAT) system.
2.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SATELIT NOAA
Kelebihan satelit NOAA:
1. Satelit NOAA (National Oceanic
and Atmospheric Administration) dapat digunakan untuk memantau keadaan bumi
untuk keperluan hidrologi, oceanografi dan meteorologi termasuk memantau
kebakaran hutan.
2. Mempunyai resolusi spatial 1100 x
1100 m dengan liputan sangat luas dan NOAA merupakan seri satelit meteorologi
polar yang memiliki sejarah operasional sangat panjang.
3. Satelit pendeteksi panas bumi
NOAA memiliki sifat menangkap panas bumi sehingga meski panas itu bukan karena
adanya kebakaran juga dapat terpantau. Saat siang hari, NOAA akan mendeteksi
panas pada ambang temperatur 42o C, sedang malam hari satelit itu mampu
mendeteksi panas pada ambang temperatur 37o C.
4. Pengolahan citra satelit
NOAA-AVHRR sebagai salah satu citra satelit penginderaan jauh dengan resolusi
spasial yang rendah dan mempunyai kelebihan yakni resolusi temporal yang daily.
Stasiun bumi NOAA menerima data AVHRR dari satelit dalam bentuk data mentah
yang dikenal dengan data HRPT (High Resolution Picture Transmission) secara
rutin 2 – 4 kali/hari. Oleh karena itu, siklus harian NOAA cukup baik untuk
mengamati perubahan yang terjadi di laut dengan resolusi spasial yang terbatas
mencapai 1,1 km. Cakupan citranya cukup luas dengan lebar pandang mencapai 2399
km pada setiap citra global yang dihasilkan.
Kekurangan
satelit NOAA:
1. Kondisi
penggunaan satelit NOAA-AVHRR yang sangat bergantung pada cuaca. Dengan adanya
kelemahan satelit ini, maka perlu untuk menggabungkan satelit ini dengan data dari
satelit lain dalam pengaplikasiannya, sehingga estimasi tempat yang diberikan
lebih mendekati daerah fishing ground yang sebenarnya.
2. Secara
umum hotspot hasil interpretasi satelit NOAA memiliki 3 sumber ketidakakuratan,
yaitu (1) Posisi (sudut) satelit NOAA saat melintas dengan stasiun penerima (2)
Efek yang ditimbulkan dari objek permukaan bumi terhadap sensor satelit NOAA
seperti permukaan air, lahan gundul yang berpasir, permukaan bumi yang
mengandung metal cukup tinggi (3) koreksi geometric dari citra NOAA itu sendiri.
Contoh
hasil citra satelit NOAA:
BAB III
KESIMPULAN
Dengan menggunakan
satelit, kendala-kendala pengamatan data cuaca akibat kompleksitas data iklim,
perlunya kontinuitas pengamatan, dan keluasan cakupan data akhirnya teratasi.
Peramalan cuaca pun menjadi semakin akurat karena rentang waktu pencatatan data
cuaca lebih panjang serta data lebih banyak dan lebih beragam. Terjadinya badai
bisa diprediksi hingga empat sampai lima hari sebelumnya sehingga jumlah korban
dapat dikurangi secara signifikan karena tersedia waktu untuk menyelamatkan
diri.
terimakasih sangat membantu,,
BalasHapus